Korban VCS, Mahasiswi di Palangka Raya Dijebak dan Diancam Bayar Rp 5 Juta Curhat ke Huma Polda Kalteng

    Korban VCS, Mahasiswi di Palangka Raya Dijebak dan Diancam Bayar Rp 5 Juta Curhat ke Huma Polda Kalteng

    Pangka Raya - Kejadian ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua, agar jangan melakukan video call sex (VCS) dengan siapapun, apalagi dengan orang yang baru dikenal di media sosial, meskipun diimingi-imingi dengan bayaran mahal.

    Seperti yang dialami seorang oknum mahasiswi di Palangka Raya, yang dirayu dan dijanjikan dibayar Rp 5 juta untuk melakukan video call sex (VCS), namun faktanya justru dia yang diperas oleh pelaku.

    Awalnya, korban sebut saja Bunga (20) dihubungi seseorang melalui direct message instagram dengan nama perempuan dan foto profile perempuan. Ia menawari Bunga pekerjaan melayani VCS "om-om hidung belang" dengan bayaran mahal.

    Tertarik atas tawarannya, kemudian Bunga diberi nomor whatsapp om-om tersebut. Setelah dihubungi, akhirnya Bunga dan om-om tersebut sepakat VCS dengan imbalan Rp 5 juta.

    Setelah melakukan VCS kurang lebih 5 menit, kemudian Bunga meminta bayaran ke orang tersebut. Namun bukannya uang yang diterima, tapi video VCS yang baru saja dilakukan dikirimkan ke Bunga. Pelaku kemudian meminta uang Rp 2 juta, kalau tidak, video VCS tersebut akan disebarkan.

    Takut akan ancamannya, kemudian Bunga Curhat ke Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng H. Shamsudin, S.HI., M.H atau kerap disapa Cak Sam. Setelah diprofilling, ternyata akun instagram tersebut adalah akun fake milik laki-laki yang menjebak VCS tadi.

    Cak Sam kemudian memberikan peringatan kepada pelaku, kalau menyebarkan video pornografi dan melakukan pemerasan akan diproses hukum. Lalu pelaku mengurungkan niatnya dan mau menghapus video tersebut.

    Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Nanang Avianto, M Si melalui Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munaji, S.I.K., M.Si mengimbau, agar tidak melakukan VCS dengan siapapun apalagi dengan orang yang baru dikenal di media sosial.

    "Jangan melakukan VCS walaupun dibayar semahal apapun dan setop tanpa busana di depan kamera karena jejak digital tidak bisa dihapus, " tutup Erlan.(*)

    palangka raya
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Ditreskrimsus Polda Kalteng Gelar Jum'at...

    Artikel Berikutnya

    Mau Putus Hubungan, Gadis di Palangka Raya...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    𝙰𝚍𝚟 𝙰𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚂𝚞𝚊𝚗, 𝚂𝙷: 𝙿𝚎𝚛𝚔𝚎𝚋𝚞𝚗𝚊𝚗 𝙺𝚎𝚛𝚊𝚔𝚢𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚃𝚒𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝𝚔𝚊𝚗 𝙴𝚔𝚘𝚗𝚘𝚖𝚒 𝙺𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊
    Lama Bersitegang, Pemilik Saham PT BMB Sudah Menemui Kesepakatan Bersama
    Klaim 30 Persen Suara, Nadalsyah dan Sopian Hadi Daftar ke KPU Kalteng
    Siap Amankan Pemilu 2024, Polda Kalteng Kerahkan 1.988 Personel Dalam Operasi Mantap Brata Telabang
    Wiyatno Dodo: Jalankan Pemerintahan Bersih, Bebas KKN dan Berpihak Rakyat Kecil
    Lama Bersitegang, Pemilik Saham PT BMB Sudah Menemui Kesepakatan Bersama
    𝙰𝚍𝚟 𝙰𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚂𝚞𝚊𝚗, 𝚂𝙷: 𝙿𝚎𝚛𝚔𝚎𝚋𝚞𝚗𝚊𝚗 𝙺𝚎𝚛𝚊𝚔𝚢𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚃𝚒𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝𝚔𝚊𝚗 𝙴𝚔𝚘𝚗𝚘𝚖𝚒 𝙺𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊
    Managemen PT CAA Klarifikasi Kuasa Dari Masyarakat Desa Tahawa Pulpis
    Aplikasi Sikadir KSDAE LHK Dikeluhkan Sejumlah Pegawai Negeri Sipil di Daerah
    Maju di Pilkada Kota Palangka Raya, Prof Andrie Elia Siap Dampingi Fairid Naparin
    Dukung Felix Margose Caleg PSI Dapil 3 Kota Palangka Raya, Berani Untuk Rakyat
    Daftar di Partai Gerindra, Andrie Elia: Hak Setiap Orang Dipilih Dalam Konstelasi Politik
    Sidang Gugatan Cerai Oknum Cabub Gumas, KBH Mangkir Persidangan!
    Program Asta Cita Presiden RI, Polda Kalteng Buka Penerimaan Bakomsus
    Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng 2024, PAN Siapkan Lima Kader Terbaik

    Ikuti Kami